Tentusaja, gigi yang sehat menjadi syarat penting agar bisa lolos tes kesehatan untuk mendaftar sebagai polisi.terdapat 2 tahapan tes kesehatan yang perlu anda lalui meliputi tes kesehatan pertama meliputi tes bagian luar tubuh dan tes kesehatan kedua meliputi pemeriksaan foto toraks, elektrokardiografi, laboratorium, dan jiwa.
Selamat siang, FA Terimakasih sudah memberikan pertanyaan MCU atau medical check up merupakan pemeriksaan yang dilakukan baik fisik maupun pemeriksaan lain seperti lab dan rotgen, yang dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang. MCU dapat dilakukan atas keinginan sendiri, ataupun untuk suatu persyaratan berkerja, kuliah, atau perjalanan lain seperti umroh dan haji. Untuk persyaratan pekerjaan biasanya membutuhkanhasil medical check up yang baik untuk dapat lolos menjadi karyawan atau melanjutkan pekerjaan. Beberapa test yang dilakukan saat MCU Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab darah Pemeriksaan rotgen thorax dada Pemeriksaan gigi dan mulut Untuk wanita biasanya disertai pemeriksaan usg bila dibutuhkan Dan beberapa pemeriksaan lain sesuai tempat dan lapangan kerja Anda Untuk mengetahui apakah Anda lolos atau gagal lolos MCU memiliki gigi berlubang, itu sesuai kesepakatan dan aturan dari tempat Anda berkerja. Baiknya Anda melakukan pengobatan seperti penambalan pada gigi dan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut tiap 6 bulan ke dokter gigi dan menyikat gigi 2 kali sehari setiap hari untuk mencegah timbul kembali gigi berlubang. Selain itu pastikan Anda sudah bersiap sebelum melakukan medical check up. Persiapan sebelum medical check up meliputi Berpuasa untuk pengambilan sampel darah Tidak mengkonsumsi obat obatan flu 1 hari sebelum melakukan pemeriksaan MCU Buat daftar alergi atau obat yang di konsumsi Tidak mengkonsumsi alkohol sebelum melakukan MCU Setelah itu katakan pada dokter yang memeriksa Anda bila terdapat obat obatan rutin yang harus Anda konsumsi atau Anda memiliki riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Selain itu Anda dapat membaca beberpa forum terkait MCU Apakah saya bisa lulus MCU? Medical check up saat haid Semoga bermanfaat Salam sehat
ApaSaja Yang Menggugurkan Di Tes Kesehatan Penerimaan Polri 2022. Setelah seleksi berkas para peserta calon Tamtama, Brigadir, Akpol dan SIPSS akan menghadapi tes selanjutnya yaitu tes Kesehatan Pertama yaitu tes kesehatan bagian luar tubuh. Pada dasarnya tes kesehatan pertama sudah bisa di lihat dengan bantuan rekan anda sehingga bisa di
Anda bisa menjadi kolumnis ! Kriteria salah satu akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini Gigi berlubang masih menjadi masalah kesehatan utama hampir di seluruh negara-negara industri. Menurut WHO, sekitar 60-90 persen anak-anak dan sebagian besar orang dewasa memiliki masalah gigi berlubang. Meskipun gigi berlubang diyakini merupakan masalah yang timbul pada masa kanak-kanak, namun kenyataannya masalah gigi berlubang terus berlanjut hingga permanen yang berlubang dan belum dilakukan perawatan adalah kasus yang paling sering ditemukan untuk seluruh usia dan terjadi pada 2,4 miliar penderita anak dan dewasa. Sedangkan gigi sulung yang berlubang dan belum dilakukan perawatan, berada di posisi ke-10 dalam prevalensi penyakit di dunia dan memengaruhi 621 juta anak di seluruh dunia. Definisi gigi berlubang Teori lama mengenai definisi gigi berlubang menyebutkan bahwa gigi berlubang adalah penyakit infeksi gigi yang disebabkan bakteri yang mengakibatkan larut dan rusaknya jaringan yang juga Sakit Gigi seperti Apa yang Dianggap Darurat dan Perlu ke Dokter Gigi? Saat ini, gigi berlubang didefinisikan sebagai suatu penyakit dinamis yang diperantarai biofilm kumpulan mikroorganisme yang menempel pada permukaan gigi dan dilapisi oleh perekat karbohidrat, dipengaruhi oleh diet dan multifaktorial, serta tidak menular, yang mengakibatkan hilangnya mineral di jaringan keras gigi. Multifaktorial penyebab gigi berlubang antara lain faktor biologis, perilaku yang melibatkan konsumsi karbohidrat gula yang dapat difermentasi, kebersihan mulut yang buruk dengan kombinasi paparan fluor yang tidak memadai, psiko-sosial dan lingkungan. Sebagai konsekuensi dari proses tersebut, sebuah lesi gigi berlubang akan berkembang. Mekanisme terjadinya gigi berlubang Proses gigi berlubang melibatkan interaksi antara struktur gigi, biofilm yang terbentuk di permukaan gigi, konsumsi gula, juga pengaruh air liur dan genetik.
CaraMerawat Gigi Berlubang. Gigi berlubang -- juga dikenal sebagai karies -- adalah lubang pada gigi yang disebabkan adanya kerusakan pada gigi. Karies terbentuk karena timbunan plak dan bakteri di permukaan gigi, perawatan kesehatan gigi yang buruk, dan (menurut beberapa dokter gigi) kurangnya mineral penting dalam makanan yang dikonsumsi.
Perawatan gigi berlubang agar tidak semakin parah Beberapa cara merawat gigi berlubang berikut ini juga bisa Anda lakukan untuk mencegah dan menjaga kebersihan gigi untuk menghindari gangguan pada rongga mulut. 1. Memperbanyak konsumsi vitamin D Salah satu manfaat vitamin D yang penting adalah membangun gigi dan tulang yang kuat, sehingga hal ini bisa membantu Anda dalam mengatasi gigi berlubang. Vitamin D juga dapat membantu mencegah radang gusi karena bersifat antiinflamasi. Vitamin D akan mengatur penyerapan kalsium dalam tubuh sebagai nutrisi utama penyusun tulang dan gigi. Saat tubuh kekurangan vitamin D, tubuh Anda tidak akan mampu menyerap kalsium dari makanan secara memadai. Apabila hal ini terus terjadi, maka mungkin Anda akan mengidap penyakit gusi dan gigi melemah. Selain itu, vitamin D juga bertanggung jawab menciptakan jaringan sementum yang berfungsi mengikat gigi ke tulang pada mulut Anda. Gen yang mengontrol penyakit gusi periodontal juga diatur oleh reseptor yang dikendalikan vitamin D. Untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, Anda bisa memperolehnya melalui cahaya matahari pagi, ikan berlemak salmon, tuna, sarden, minyak ikan, kuning telur, hati sapi, jamur, dan suplemen vitamin D. 2. Meningkatkan asupan vitamin K1 dan K2 Vitamin K terbagi menjadi tiga macam, salah satunya adalah vitamin K1 dan vitamin K2 yang berperan penting dalam perawatan gigi berlubang. Vitamin K1 yang membentuk sekitar 75-90% asupan vitamin K ini bermanfaat untuk membentuk tulang dan gigi. Kekurangan vitamin K bisa membuat Anda rentan mengalami gusi berdarah. Sebuah studi pada Journal of Endodontics menyebut bahwa vitamin K2 bisa membantu kerja osteokalsin, yakni protein khusus yang memiliki kemampuan mendistribusikan kalsium dan fosfor untuk gigi dan tulang. Hasilnya, osteokalsin mampu mempertahankan dan menyembuhkan karies gigi dengan mengembalikan mineral gigi yang hilang. Sumber asupan vitamin K1 dalam makanan bisa Anda peroleh melalui bayam, brokoli, daun lobak, kale, sawi hijau, dan peterseli. Sementara, vitamin K2 bisa Anda peroleh secara alami melalui produk hewani dan fermentasi, seperti daging sapi, telur, mentega, dan keju. 3. Menghindari makanan penyebab gigi berlubang Selain kebersihan gigi yang buruk, seperti jarang sikat gigi dengan pasta gigi, asupan makanan yang biasa Anda konsumsi bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Beberapa jenis makanan yang perlu Anda hindari sebagai berikut ini. Gula dan karbohidrat. Kedua asupan nutrisi ini apabila berlebihan dapat membuat perubahan gula darah yang mengakibatkan penutupan aliran mineral pada gigi. Asam fitat. Senyawa yang merupakan pemblokir mineral dan penghambat enzim yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Asam fitat dapat Anda temukan dalam biji-bijian dan kacang-kacangan. Minyak sayur olahan. Ketika dipanaskan, radikal bebas yang diciptakan oleh panas akan menjadi sangat beracun. Minyak sayur olahan yang berbahaya jika dipanaskan ialah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai. Makanan cepat saji. Gliserin yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat menghambat kalsium dalam memineralisasi gigi Anda. 4. Minum air alkali air minum pH basa Banyak anak kecil yang mengalami gigi busuk pada usia dini. Pada usia tumbuh kembang, mereka kebanyakan minum dengan air yang mengandung asam. Meski sedikit, minum air dengan pH asam dapat membuat seseorang menderita kehilangan gigi pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sebagai solusinya, Anda bisa memilih minum air alkali atau air minum basa dengan pH 8 atau lebih. Dengan mengonsumsi air minum pH basa, Anda dapat menetralkan asam di mulut yang memicu gigi berlubang. Air minum ini juga mendukung pertumbuhan gigi dan tulang yang lebih kuat. Sebuah studi menyebutkan asupan alkali bisa menimbulkan efek resorpsi tulang, yakni proses di mana sel-sel tulang lama akan dipecah dan diganti dengan baru. Hal ini tentu akan memperbaiki kepadatan dan kekuatan tulang, termasuk untuk perawatan masalah gigi berlubang. 5. Mencoba terapi oil pulling Pengobatan Ayurveda yang berasal dari India telah melakukan terapi oil pulling berabad-abad lamanya. Oil pulling adalah prosedur detoksifikasi dengan cara berkumur dengan satu sendok minyak selama 20 menit. Terapi ini biasanya menggunakan minyak kelapa, minyak biji bunga matahari, atau minyak biji wijen. Sebuah studi dalam jurnal Complementary Therapies In Medicine menunjukkan terapi oil pulling memiliki efektivitas yang hampir sama dengan obat kumur chlorhexidine untuk mengurangi plak penyebab gigi berlubang. Selain itu, prosedur detoks sederhana ini juga mampu membantu menyembuhkan masalah gigi, sakit kepala, hingga diabetes. Anda juga bisa membantu mencegah kerusakan gigi dengan rajin sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Bersihkan pula area sela-sela gigi dengan benang gigi dental floss dan berkumur dengan obat kumur. Lalu, kunjungi dokter gigi setiap enam bulan untuk pembersihan dan pemeriksaan guna menghindari masalah pada mulut dan gigi Anda. Booking dengan dokter gigi yang terdekat dari lokasi Anda.
Adabanyak penyebab gigi berlubang yaitu dimulai dari kebiasaan hidup sehari hari hingga kondisi medis yang lebih serius. Secara umum beberapa faktor dari adanya penyebab gigi berlubang diantaranya: 1. Jarang menyikat gigi. Mulut dan gigi yang kotor merupakan penyebab utama dari kemunculan plak. Selain pada permukaan gigi, plak juga dapat
Jakarta Gusi bengkak merupakan gangguan kesehatan mulut yang sering dialami masyarakat. Pembengkakan yang terjadi dapat menjadi tanda penyakit gusi atau infeksi. Kondisi ini berisiko mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat Anda sedang mengunyah makanan. 16 Cara Mengobati Gusi Bengkak dengan Bahan Alami, Aman 14 Obat Gusi Bengkak Alami, Ampuh dan Mudah Ditemukan 9 Penyebab Gusi Berwarna Putih, Waspadai Gejalanya Tak hanya gigi, gusi juga merupakan bagian penting untuk menunjang kesehatan mulut. Gusi adalah jaringan yang berwarna merah muda dan menutupi tulang rahang. Jaringan gusi ini tebal, berserat, dan dipenuhi oleh pembuluh darah. Apabila gusi bengkak, jaringan akan tampak menonjol dan bisa menutupi gigi. Ketika bengkak, warna gusi dapat berubah menjadi lebih merah. Selain itu, gusi bengkak juga bisa mengeluarkan darah ketika Anda menggosok gigi. Kondisi gusi tersebut dapat disebut sebagai gingivitis atau peradangan gusi. Peradangan gusi yang tidak segera diatasi dapat berubah menjadi gusi bengkak. Penyebab gusi bengkak terjadi dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Selain pembengkakan, kondisi ini umumnya juga disertai dengan gejala bau nafas yang tidak sedap, rasa nyeri di gusi, atau munculnya nanah dari bawah gusi dan gigi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab gusi bengkak dan cara mengatasinya, berikut ini telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Selasa 30/03/2021Masih banyak dari kita yang belum tahu apa penyebab gusi bengkak, untuk itu perlu memahami penyebab dari gusi bengkak. Berikut penjelasannya. 1. Penumpukan karang atau plak pada gigi Penyebab gusi bengkak yang paling umum terjadi adalah penumpukan karang atau plak pada gigi. Plak merupakan lapisan lengket berwarna putih yang terdiri dari bakteri dan sisa makanan yang tidak tersikat secara bersih. Penybab gusi bengkak ini merupakan gejala yang ringan, sehingga banyak orang yang tak sadar bahwa mereka mengalami peradangan pada gusi. Padahal, plak yang dibiarkan tanpa perawatan secara perlahan dapat mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Kalau sudah begini, perawatan gigi dan mulut rumahan tak akan mempan untuk mengatasinya. Sebab, karang gigi hanya dapat dibersihkan dengan bantuan dokter gigi. Selain itu, peradangan gusi yang tidak segera diatasi dapat bertambah parah dan membuat perlekatan gusi menjadi lepas. Jika hal ini terjadi, gigi bisa goyang, bahkan lepas. Kondisi ini disebut juga sebagai periodontitis. 2. Menyikat gigi terlalu keras Penyebab gusi bengkak selanjutnya adalah menggosok gigi yang terlalu kuat. Hal ini dapat merusak jaringan gusi, sehingga gusi jadi luka, berdarah, dan akhirnya membengkak. Jaringan gusi yang rusak dapat menyebabkan garis gusi melonggar turun sehingga membiarkan sebagian akar gigi Anda terbuka. Ini pada akhirnya dapat memicu kemunculan gejala-gejala gigi sensitif. Maka, sikat gigilah dengan tenaga sewajarnya dan pastikan juga cara menggosok gigi Anda sudah benar. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan lebar kepala sikatnya pas dengan lebar mulut Anda. 3. Gingivitis Penyebab gusi bengkak selanjutnya adalah Gingivitis. Gingivitis sendiri merupakan penyakit yang paling sering terjadi sebagai penyebab gusi iritasi meradang dan bengkak. Hal ini terjadi karena kebersihan mulut yang buruk, plak yang tidak dibersihkan akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menjadi penyebab gingivitis. 4. Pasang kawat gigi Penyebab gusi bengkak lainnya adalah baru pemasangan kawat gigi. Hal ini terjadi akibat gesekan antar kawat atau bracket dengan sisi dalam bibir, pipi, gusi, atau lidah sehingga menyebabkan luka. Rasa sakit yang intens biasanya terjadi pada minggu-minggu awal pemakaian atau setelah kawat gigi dikencangkan. 5. Infeksi Virus atau Jamur Meskipun jarang terjadi pada masyarakat, namun penyebab gusi bengkak yang satu ini dapat berakibat fatal apabila dibiarkan begitu saja. Apabila tidak segera diobati, bisa terjadi akibat lainnya seperti abses. Abses merupakan pembengkakan gusi yang terlokalisasi. 6. Kehamilan Gusi bengkak juga sering terjadi pada ibu hamil. Peningkatan hormon yang diproduksi tubuh selama hamil dapat meningkatkan aliran darah di gusi. Hal ini bisa menyebabkan gusi lebih mudah teriritasi dan sensitif, sehingga rentan mengalami pembengkakan. 7. Pemasangan gigi palsu Penyebab gusi bengkak yang berikutnya adalah pemasangan gigi palsu. Gigi palsu lepasan banyak digunakan oleh orang dewasa sampai lanjut usia. Karena pembuatannya sederhana, maka banyak orang yang membuatnya di tukang gigi. Sayangnya, banyak sekali ditemukan kasus gigi palsu lepasan yang terlalu cekat dan tidak pas. Pembuatan gigi palsu lepasan yang salah bisa menyebabkan gusi tertekan dan terhimpit. Akibatnya, gusi mengalami peradangan, bengkak,dan Menghindari Penyebab Gusi BengkakFoto Ilustrasi Penyebab Gusi BengkakMencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau Anda sudah mengetahui apa saja penyebab gusi bengkak, maka Anda juga bisa menghindari hal-hal tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menghindari penyebab gusi bengkak dengan langkah-langkah berikut 1. Sikat gigimu setidaknya dua kali setiap hari Pastikan Anda melakukan teknik menyikat yang benar. Jika Anda tidak tahu cara menyikat gigi yang benar, bertanyalah pada dokter gigi atau ahli lainnya. 2. Gunakan benang pembersih gigi setiap hari Cara mengatasi gusi bengkak adalah menggunakan benang pembersih gigi. Menggunakan benang pembersih gigi merupakan hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk mencegah masalah gusi. 3. Gunakan obat kumur setiap hari Obat kumur antiseptik dapat membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit gusi. Selain itu, obat ini dapat membersihkan mulut dari kuman dan sisa makanan serta mengatasi peradangan pada gusi. 4. Makan-makanan sehat Makan-makanan sehat seperti mengonsumsi vitamin C dan kalsium, dapat meminimalkan kemungkinan kamu mengalami masalah gusi. 5. Minum banyak air putih Minum air putih, terutama setelah makan dapat membantu membersihkan sisa makanan dari gigi dan memperkecil kemungkinan bakteri yang membentuk plak yang merusak gusi. 6. Jauhi Tembakau Jika kamu merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya, cobalah untuk berhenti. 7. Berhati-hatilah dengan makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin Ketika memiliki masalah gusi, kamu mungkin merasa lebih nyaman memiliki makanan dan minuman yang suam-suam kuku atau Mengatasi Gusi BengkakPenyebab Gusi Bengkak Foto AmoilsMeskipun kita sudah mencegah untuk tidak terjadi peradangan atau gusi bengkak, namun terkadang penyakit gusi bengkak masih saja terjadi. Jika hal itu sedang terjadi pada Anda, maka perlu mengatasinya atau mengobatinya. Tidak perlu bahan yang mahal untuk mengatasi penyakit gusi bengkak, bisa juga dengan menggunakan bahan yang ada di dapur atau disekeliling kita, berikut penjelasannya. 1. Garam Sudah jadi rahasia umum kalau garam biasa digunakan jika ada masalah kesehatan pada gigi. Garam dapat digunakan sebagai cara mengobati gusi gigi yang mujarab. Sodium yang tinggi dapat membasmi bakteri penyebab plak atau karang gigi. Garam menjadi antiseptic alami bau kesehatan mulut. Untuk dapat mengaplikasikan bahan ini, Anda cukup untuk memasukkan 2 sdm garam ke dalam segelas air hangat. Aduk hingga larut. Gunakan sebagai obat kumur setiap kali Anda selesai sikat gigi agar bakteri dapat dibasmi sampai bersih. 2. Lemon Asam dalam lemon berfungsi sebagai alkali alami agar kadar pH dalam mulut seimbang. Selain itu, lemon juga merupakan antibakteri yang efektif untuk membasmi bakteri penyebab gigi berlubang. Lemon juga dapat menjadi cara alami mengobati gusi bengkak karena gigi berlubang. Untuk dapat mengaplikasikan bahan alami ini, Anda cukup peras 1 buah lemon, masukkan dalam segelas air hangat. Gunakan untuk berkumur 3 kali sehari agar bakteri benar-benar hilang. 3. Jeruk nipis Sama halnya dengan lemon, jeruk nipis juga efektif untuk membasmi bakteri dalam mulut sehingga kesehatan mulut terjaga. Dalam memanfaatkan bahan alami ini untuk mengobati gusi bengkak, perlu peras 2 buah jeruk nipis, campurkan dengan segelas air hangat lalu gunakan untuk berkumur. 4. Belimbing wuluh Rasa asam dalam belimbing wuluh berguna sebagai antibakteri yang tentu saja efektif dalam membasmi bakteri dalam mulut. Caranya adalah dengan menumbuk halus 2 biji belimbing wuluh yang belum matang. Tumbukkan belimbing wuluh ini kemudian oleskan pada bagian gigi yang sakit. 5. Daun jambu biji Daun jambu biji juga ternyata berguna sebagai antibakteri yang berguna untuk menjaga kesehatan mulut. Selain itu daun jambu efektif mengempeskan gusi yang bengkak karena mengandung antibakteri, antiiflamasi, dan analgesi yang kuat. Yang perlu Anda lakukan hanya mengunyah jambu biji. Atau merebus daun jambu biji dengan segelas air kemudian gunakan untuk berkumur. 6. Bawang merah Bawang merah mengandung antiseptik alami yang efektif membunuh kuman. Caranya adalah dengan menumbuk halus 1 siung bawang merah dengan 1 sdt garam lalu tempelkan pada gigi yang sakit. 7. Bawang putih Bawang putih sama dengan bawang merah berguna sebagai antiseptik alami. Caranya adalah dengan menumbuk halus 1 siung bawang putih dengan 1 sdt garam lalu tempelkan pada gigi yang sakit. 8. Asam Jawa Asam Jawa juga merupakan salah satu bahan alami berikutnya yang bisa digunakan sebagai antiseptik alami. Caranya adalah dengan menyangrai biji asam jawa lalu tempelkan pada gigi yang tadi penjelasan mengenai penyebab, cara menghindari, hingga cara mengatasi gusi bengkak. Bila gusi bengkak tak kunjung sembuh, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar bisa diketahui penyebabnya dan Anda akan segera mendaopatkan perawatan yang tepat sesuai dengan penyakit yang diderita.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Termasukkematian jaringan pulpa pada gigi. "Jadi giginya itu terkena trauma hebat akibat jatuh kemudian mengalami kematian pulpa," kata Anastasia. 5. Ibu mengonsumsi antibiotik tertentu saat
Memiliki gigi berlubang tentu dapat mengganggu. Selain menimbulkan nyeri dan membuat makanan mudah terselip, gigi berlubang juga dapat mengganggu penampilan serta menimbulkan bau mulut. Hal ini tentu mengganggu hidup sehat Anda. Untuk mengobatinya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Cara mengatasi gigi berlubang yang tepat, akan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan lubang gigi. Semakin dini pengobatan dimulai, maka tingkat keberhasilannya pun akan semakin baik. Cara mengatasi gigi berlubang sesuai anjuran dokter gigi Gigi berlubang hanya bisa diatasi oleh dokter gigi dan cara mengatasinya pun bisa berbeda untuk satu orang dengan orang lainnya. Beberapa prosedur yang umumnya dilakukan adalah 1. Pemberian fluoride Perawatan ini dilakukan apabila kondisi gigi berlubang masih dalam tahap awal, dan belum terbentuk lubang yang besar. Pemberian fluoride dilakukan dengan tujuan memicu kembali pembentukan mineral di lapisan terluar gigi enamel. Fluoride dapat diberikan dalam bentuk cairan maupun gel. Fluoride tersebut akan disikatkan secara halus di gigi, atau dengan dioleskan di permukaan gigi. Fluoride juga dapat berperan sebagai bahan yang dapat mencegah terbentuknya gigi berlubang. Bahan ini dapat berfungsi sebagai penguat lapisan gigi dan melindunginya dari asam dan plak yang merupakan penyebab gigi berlubang. Karena itu, ia seringkali digunakan sebagai bahan aktif pada pasta gigi. 2. Penambalan gigi Apabila lubang pada gigi telah berkembang hingga lapisan yang lebih dalam dari fase awal, maka dokter akan melakukan penambalan pada gigi Anda. Saat ini, bahan tambal gigi yang paling sering digunakan adalah resin komposit. Sebelum menambal, dokter akan membersihkan kotoran yang menempel di lubang gigi menggunakan bur. Setelah bersih, dokter akan menempatkan bahan pelapis sebelum menempatkan bahan tambal ke dalam lubang gigi. Setelah bahan pelapis ditempatkan, dokter akan mengisi lubang tersebut dengan bahan tambal seperti resin komposit, kemudian membentuknya sesuai dengan bentuk dan warna gigi asli. Jika telah selesai, dokter akan mengarahkan sinar khusus untuk mengeraskan bahan tambal tersebut. 3. Pemasangan mahkota jaket Pada lubang gigi yang sudah sangat meluas hingga hanya menyisakan sedikit bagian dari mahkota gigi namun akarnya masih kuat, maka akan dilakukan pemasangan mahkota jaket. Sama seperti namanya, mahkota jaket dapat diibaratkan seperti jaket yang menutupi seluruh bagian gigi asli dari gigi berlubang tersebut. Mahkota jaket dapat terbuat dari resin, porselen, metal, maupun campuran porselen dan metal. Sebelum memasangkan mahkota jaket ke gigi, dokter akan terlebih dulu merawat gigi yang berlubang dengan membersihkannya atau melakukan perawatan saluran akar, apabila diperlukan. 4. Perawatan saluran akar Perawatan saluran akar dilakukan apabila gigi sudah berlubang sangat dalam, hingga memengaruhi saraf gigi. Perawatan saluran akar dilakukan pada gigi yang sarafnya sudah rusak parah, atau sudah mati. Pada perawatan ini, saraf gigi yang mati akan diambil dan diganti dengan bahan khusus. Setelah perawatan saraf dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan penambalan seperti biasa atau dokter dapat memasang mahkota jaket. 5. Pencabutan gigi Pencabutan gigi dilakukan sebagai pilihan terakhir, apabila gigi sudah tidak dapat dirawat lagi dengan cara lain, karena kerusakannya sangat parah. Pencabutan gigi akan menyisakan ruang antargigi yang dapat memicu terjadinya pergeseran gigi-gigi di sebelahnya, apabila tidak diganti dengan gigi palsu. Sehingga, dokter akan menganjurkan Anda untuk memasang gigi palsu setelah melakukan prosedur cabut gigi. Bagi Anda yang memiliki gigi berlubang, segeralah berobat ke dokter gigi sebelum lubang berkembang menjadi semakin parah. Jangan hanya mengandalkan obat untuk mengatasi gigi berlubang. Sebab, obat hanya akan membantu meredakan nyeri sementara, tanpa mengatasi inti dari masalah gigi berlubang. Baca JugaBolehkah Cabut Gigi Saat Haid? Ini Saran dari AhliDeretan Antibiotik untuk Sakit Gigi dan Efek SampingnyaMengenal Hyperdontia, Kondisi Kelebihan Jumlah Gigi di Mulut yang Bisa Ganggu Penampilan Cara mencegah gigi kembali berlubang Gigi berlubang bisa kembali terjadi apabila setelah menjalani perawatan, Anda tidak menjaga kesehatan gigi dengan baik. Karena itu, untuk mencegah gigi kembali rusak, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur Bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal Berkumur dengan obat kumur untuk dapatkan perlindugan maksimal untuk gigi Anda Konsumsi makanan yang bergizi untuk gigi seperti makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat gigi berlubang, seperti yang manis dan lengket, secara berlebihan Periksa gigi secara berkala ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali Sikat gigi setelah konsumsi makanan manis atau jika tidak memungkinkan, kumurlah dengan air putih Berhenti merokok karena rokok bisa membuat gigi menjadi rusak Setelah memahani cara mengatasi gigi berlubang dan mencegahnya kembali muncul, diharapkan kesadaran Anda untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut, meningkat. Jangan menunggu lubang di gigi berkembang jadi parah untuk memeriksakannya ke dokter. Semakin awal diperiksa, maka perawatan yang dilakukan akan semakin mudah dan juga murah.

Karenasaat tes kesehatan gigi masuk polisi, ada beberapa hal yang akan dinilai. Penilaian penampilan gigi dan kenyamanan gigi seseorang seperti gigi berlubang, karang gigi, kerusakan gigi, susunan gigi rapi atau tidak (tongos) dan jumlah gigi (ompong). 2. Melakukan tindakan memperbaiki gigi

Jakarta - Sewaktu masih kecil Anda pastinya sering mendengar bahwa gigi berlubang disebabkan oleh terlalu banyak makan permen dan cokelat. Ada juga yang mengatakan bahwa masalah kesehatan gigi tersebut disebabkan oleh makhluk tak kasat mata atau bahkan ulat kecil yang menggerogoti gigi Anda. Beberapa pernyataan tersebut ada yang hampir benar, namun ada juga yang benar-benar mitos. Faktanya gigi berlubang disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. Bukan sepenuhnya oleh makanan yang dikonsumsi atau bahkan ulat. Berlubangnya gigi dapat disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena pola konsumsi yang tidak baik, kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut atau memang karena gigi rentan terhadap kerusakan. Paling umum ditemukan adalah masalah gigi berlubang karena pola konsumsi dan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. "Harus dipahami dulu sebab gigi berlubang adalah karena terkikisnya email gigi oleh zat asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat, baik sukrosa, glukosa, laktosa dan lain-lain oleh bakteri buruk dalam mulut. Jadi gigi berlubang ini memang erat kaitannya dengan bakteri, kebersihan gigi dan makanan yang dikonsumsi," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGAK, praktisi kesehatan gigi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jika sisa-sisa makanan tidak dibersihkan dengan benar, bakteri buruk dapat menimbulkan plak. Sebuah lapisan lengket, berwarna hampir putih susu dengan tekstur tak beraturan yang menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bakteri buruk di dalam mulut. Plak dapat dengan mudah terbentuk jika sisa-sisa makanan yang tertinggal tidak dengan segera dibersihkan. Ketika sisa makanan yang mengandung glukosa, sukrosa, laktosa dan lain-lain tinggal di dalam mulut, alias tidak dibersihkan, bakteri penyebab plak akan memfermentasinya menjadi zat asam. Email gigi akan dengan mudah terkikis oleh zat asam tersebut. Tanda awal gigi berlubang karies adalah munculnya bercak putih susu pada gigi. Artinya bagian email tersebut sudah terdemineralisasi. Nantinya akan berlanjut ke berlubangnya gigi. Lubang pada gigi juga tidak boleh didiamkan. Proses perusakan dapat melebar, lubang semakin besar dan dalam, dan akhirnya syaraf ikut terinfeksi. Timbul sakit gigi. Gigi berlubang sangat erat kaitannya dengan kesadaran akan kebersihan gigi dan seberapa optimal Anda membersihkan gigi. Tetapi sayangnya, di Indonesia kesadaran tersebut masih sangat minim. Akibatnya penderita sakit gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang masih tinggi. Riset kesehatan nasional yang dilakukan pada tahun 2007 mengatakan 7 dari 10 penduduk Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gigi ini. "Kebanyakan sebab yang ditemui, lagi-lagi itu. Frekuensi makan camilan sering, didominasi dengan makanan mengandung gula yang sifatnya tidak perlu untuk tubuh. Diimbangi juga dengan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan beberapa giginya memang sangat rentan berlubang," terangnya lagi. Sah-sah saja jika Anda memiliki hobi makan. Tetapi tentunya harus disertai dengan kedisiplinan menyikat gigi. Tentunya lebih baik mencegah daripada harus berobat ke dokter karena gigi sudah berlubang bukan? Anda akan menghabiskan banyak waktu dan banyak biaya. Idealnya menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. Pagi hari setelah sarapan dan di malam hari. Sikat gigi dengan benar yaitu dengan arah ke atas dan ke bawah, mulai dari gusi hingga ke ujung permukaan gigi. Jika ingin hasil yang lebih sempurna, boleh saja melengkapi rutinitas menyikat gigi dengan berkumur menggunakan mouthwash berantiseptik. Sebagai pertimbangan pilihlah mouthwash dengan kandungan antiseptik alami, namun efektif menghalau kuman penyebab plak. Seperti LISTERINE, mouthwash dengan kandungan antiseptik alami yang mudah ditemui di pasaran. LISTERINE memiliki kandungan antiseptik berupa empat minyak atsiri yaitu thymol, eucalyptol, menthol dan methyl salicilate. Kombinasi keempatnya efektif menembus lapisan biofilm plak dan menghalau 99,9% mikroorganisme jahat di dalamnya. Kandungan fluoridenya dapat membantu memelihara kekuatan email gigi. Sementara, kandungan zinc membuat plak tidak mudah terbentuk pada gigi. Rutin berkumur dengan 20 ml cairan Listerine selama 30 detik, efektif mencegah masalah gigi yang disebabkan oleh plak seperti gigi berlubang, karang gigi, gangguan dan infeksi gusi serta bau mulut. Tentang Dokter Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK. Praktisi kesehatan gigi yang menekuni perawatan kesehatan gigi anak. Mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar dan staf akademik di Departemen Pediatric Dentistry, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selain itu juga membantu pelayanan kesehatan gigi sebagai tenaga medis di Meilia Hospital – Cibubur, RS. Islam Jakarta - Cempaka Putih dan Klinik Gedong. adv/adv OKRK. 257 461 51 168 360 259 378 201 485

gigi berlubang dapat lolos tes kesehatan