Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam percakapan sehari-hari, seringkali kita mendengar dan bahkan juga menuturkan ujaran kata-kata yang berupa ekspresi 'Sst!' atau 'Ssssssst...! .Dalam pemakaian bahasa sehari-hari ekspresi tersebut sering digunakan bersama dengan ujaran/kata-kata lain seperti 'Sst! Kemana?' 'Sst! Sini!, 'Ssssssst! Ada yang Sholat!atau Ssssssst! Pelan-pelan omongnya!. Bila kita tidak memperhatikan secara seksama rangkaian huruf /bunyi konsonan 'Sst! ataupun 'Ssssssst! pada contoh-contoh ujaran/kalimat tersebut, kemungkian tidak bisa menangkap pesan/makna khas dari ekspresi makna tertentu yang dikandung dalam rangkaian huruf konsonan pada contoh-contoh tersebut. Dan makna tersebut hanya bisa kita ketahui/dengar bila dilihat dari fungsi rangkaian huruf tersebut digunakan dalam proses komunikasi/interaksi sehari-hari berdasarkan konteks ujaran pragmatik dan bukan dilihat dari bentuk lingualnya/formalnya atau teksnya saja semantik. Dalam linguistik hal seperti ini menjadi bidang kajian pragmatik bukan semantik. Lalu, apa makna rangkaian huruf konsonan yang dimaksud dalam contoh ujaran di atas?Ekspresi ' Sst ! ' ataupun ' Sssssttt...!!! " , dilihat dari bentuknya hanya terdiri dari rangkaian huruf konsonan saja s dan t tidak ada huruf vokalnya. Namun dalam praktek pengucapannya, bisa dipastikan, akan bisa kita dengar bunyi/huruf vokal // seperti bunyi '' dalam ujaran kemana,kemari, kelak, kelar, uniknya jika ditranformasikan ke dalam bentuk tulisan, huruf/bunyi vokal // tidak disertakan dalam ujaran tersebut, dengan kata lain tidak disimbolkan menjadi 'Sset' atau 'Ssssssset' tetapi 'Sst' dan 'Ssssssst'. Pada kasus pemakaian bahasa seperti ini, akan sulit mencari tahu makna ujaran tersebut bila hanya semata-mata melihat bentuk teks lingualnya, bahkan bisa jadi akan menganggap tidak mempunyai fungsi dan makna sama sekali. Inilah salah satu kelemahan memahami makna dari suatu ujaran jika hanya mendasarkan pada aspek teks formal bahasa semata, tidak mempertimbangkan aspek fungsi bahasa _khususnya fungsi interaksional_ dan konteks penggunaan suatu ujaran ketika berkomunikasi/berinteraksi secara tatap muka langsung. Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. Di dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi dapat dituturkan dengan berbagai bentuk tuturan/ujaran Ujaran eskspresi 'Sst' dan 'Ssssssst' tersebut merupakan simbolisasi dari suatu ungkapan lisan yang mengandung suatu maksud tertentu. Konsonan /s/ yang ditulis dua kali dan yang ditulis tujuh kali, memilki cara pengucapan yang berbeda dan menghasilkan makna yang berbeda pula. Dan huruf/bunyi /s/ pada ujaran-ujaran tersebut diucapkan dengaan suara seru ! pada ujaran-ujaran tersebut berfungsi untuk mengungkapkan suatu pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan tingkat kesungguhan, dengan suasana emosi yang kuat. Semakin banyak tanda seru ! yang digunakan , menunjukkan semakin kuat tingkat suasana emosi penutur. Dengan demikian rangkaian huruf pada ujaran 'Sst !' diucapkan dengan tekanan suara kuat dan dengan tempo suara desis yang singkat, ini memiliki fungsi interpersonal yang maksudnya adalah memanggil seseorang. Sedangkan ujaran 'Ssssssst !' diucapkan dengan tekanan suara kuat dan dengan tempo suara desis yang panjang, ini maknanya adalah meminta orang lain untuk bersikap diam, tenang, atau tidak membuat gaduh/ramai karena mengganggu suatu kegiatan yang sedang terjadi dalam suatu peristiwa pembaca bisa membuktikan, saat memanggil seseorang tidak dengan mengucapkan nama dari orang tersebut tetapi cukup dengan ujaran 'Sst!', orang tersebut bisa dipastikan akan menoleh ke pemanggil, ini berarti ujaran 'Sst!' memang bermakna memangil seseorang. Dan menuturkan ujaran 'Ssssssst', tanpa harus menambahkan kata/ujaran lain seperti 'diam' atau 'tenang', kepada sekelompok orang yang berbuat ramai, sekelompok orang tersebut akan bersikap diam atau memperhatikan kepada penutur ujaran tersebut. Jadi ujaran 'Ssssssst!' memiliki makna agar orang lain/mitra tutur tidak berbuat ramai/gaduh. Apabila setelah ujaran 'Sst!' dan 'Ssssssst' ada ujaran/kata yang lain seperti contoh-contoh di paragraf satu diatas, ini semakin mempertegas bahwa fungsi dan makna ujaran 'Sst!' adalah untuk memanggil seseorang, dan 'Ssssssst!' bermakna menyuruh orang lain untuk bersikap tenang atau tidak ramai. Dalam pragmatik kedua ujaran tersebut merupakan tindak tutur direktif. Ujaran ekspresi 'Sst!' dan 'Sssssst...!!!', seperti dalam contoh-contoh tersebut, memberi pengertian kepada kita bahwa mereka juga memiliki makna/maksud tertentu sebagaimana kata pada umumnya, meskipun bentuknya berbeda. solo1226022018 Lihat Humaniora Selengkapnya
TuliskanAlat Apa Saja Yang Termasuk Sst Minimal 5? 16 Special Service Tools (SST) Yang Banyak Digunakan Di Bengkel. Piston ring compressor. Fungsi : untuk memasang piston (yang sudah dipasangi ring piston) kedalam silinder mesin. Piston ring expander. Valve spring compressor. Oil filter remover. Oil seal puller. Bearing cup puller. Universal puller.
· Pengertian Valve Spring Compressor. Valve Spring Compressor adalah alat servis khusus yang memiliki satu tujuan, yaitu memasang dan melepas pengunci katup pada tapped. Alat ini digunakan untuk mempermudah proses melepas dan memasang kunci tersebut agar bisa lebih cepat.